Pendidikan Kimia Dalam Al-Qur'an
PENDIDIKAN
KIMIA DALAM AL-QURAN
SISKA
NURHAYATI
PENDIDIKAN
BAHASA ARAB
Institut
Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
ABSTRAK
Kimia
dan Al-quran juga keterikatan keduanya dalam dunia ilmu pengetahuan
Kimia
dan Al-Qur’an adalah dua kata berbeda yang sangat familiar terdengar oleh
telinga kita. Kimia yang kita ketahui adalah salah satu mata pelajaran yang ada
didalam ruang lingkup IPA/Sains. Sedangkan Al-Qur’an yang kita ketahui adalah
kitab suci yang menjadi dasar atau pedoman umat Islam dalam beragama. Jika kita
mengkaji lebih dalam, maka akan kita ketaui bahwa kimia dan Al-Qur’an memiliki
suatu ketertarikan dan keterhubungan yang saling melengkapi. Kimia adalah ilmu
pengetahuan yang membutuhkan sandaran atau rujukan agar dapat berkembang dan
dapat dikietahui asal atau pokok ilmu pengetahuan tersebut. Jauh sebelum para
ahli atau ilmuan fisika menemukan materi atau teori-teori dalam ilmu
pengetahuan kimia,. Al-Qur’an telah terlebih dahulu mengkaji ilmu kimia
tersebut. Buktinya didalam Al-Qur’an banyak dijelaskan tentang kejadian atau
fenomena-fenomena yang berkaitan dengan ilmu kimia, jauh sebelum para ahli dan
ilmuan menemukannya. Didalam Al-Qur’an telah dijelaskan tentang penciptaan
manusia dari tanah yang telah menyinggung proses interaktif oleh berbagai
unsur, salah satunya yaitu unsur tanah. Dan masih banyak lagi
penjelasan-penjelasan kimia didalam Al-Qur’an.
Kata kunci: Pendidikan,
Kimia, Al-Qur’an
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur alhamdulillah, senantiasa
saya panjatkan kepada Allah SWT., atas segala nikmat yang telah diberikan.
Salah satu nikmatnya yaitu nikmat kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
kepada Rasulullah SAW., semoga syafaat senantiasa bercucuran atas beliau akan
sampai kepada kita selaku umat pengikutnya.
Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua saya yang selalu
mendoakan dan menyemangati saya, teman-teman, dan senior-senior saya di jurusan
Pendidikan Bahasa Arab yang selalu bersedia menjadi tempat bertanya dan menjadi
rumah bagi saya yang masih awam akan ilmu pengetahuan.
Tugas ini adalah tugas pertama saya dalam membuat sebuah artikel,
untuk itu mungkin belum memenuhi standar artikel yang seharusnya, tetapi untuk
kedepannya saya akan berusaha lebih baik, untuk membuat artikel yang dapat
membantu pembaca, khususnya untuk para pelajar atau mahasiwa yang ingin mencari
referensi dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
PEMBAHASAN
1 1.
Definisi Al-Qur’an
Berbicara
tentang pengertian Al-qur’an, apakah itu dipandang dari segi bahasa maupun
istilah, banyak para ulama berbeda pandangan dalam mendefinisikannya. Qara’a
mempunyai arti mengumoulkan dan menghimpun, dan qira’ah berarti menghimpun
huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang
tersusun rapih. Qur’an pada mulanya seperti qira’ah, yaitu msdar dari kata
qara’a, qiraa’atan qur’anan. Adapun pengertian Al-qur’an menurut istilah yang
telah disepakati oleh para ulama adalah “kalam Allah SWT., yang bernilai
mukjizat yang diturunkan kepada “pungkasan” para nabi dan rasul (nabi Muhammad
SAW) dengan perantara malaikat Jibril AS., yang tertulis pada mahhafif,
diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, yang membacanya dinilai sebagai
ibadah, yang diawali dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri/ditutup dengan surah
An-Nas.(muhammad Roihan Daulay)
Al-qur’an
merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT., kepada rasulnya
yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW., sekaligus sebagai mukjizat yang
terbesar diantara mukjizat-mukjizat yang lainnya. Turunnya Al-qur’an dalam kurun
waktu 23 tahun, dibagi menjadi dua fase. Fase pertama diturunkan di Mekkah yang
biasa disebut dengan ayat-ayat Makkiyah, dan fase kedua diturunkan di Madinah
disebut dengan ayat-ayat Madaniyyah.
Al-qur’an
sebagai kitab terakhir dimaksudkan untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat
manusia (hudan linnas) sampai akhir zaman. Bukan hanya diperuntukkan bagi
anggota masyarakat Arab tempat dimana kitab ini diturukan, akan tetapi untuk
seluruh umat manusia. Didalamnya trkandung nilai-nilai yang luhur yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia dalam berhubungan denganTuhan mauoun hubungan
manusia dengan sesama manusia lainnya dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Fazlur Rahman mengemukakan tentang tema-tema pokok yang terkandung
dalam Al-qur’an yang meliputi: tentang Ketuhanan, kemanusiaan
(individu/masyarakat), alam semesta, kenabian, eskatologi, syetan/kejahatan,
dan masyarakat muslim. (muhammad Roihan Daulay)
Menurut
Ahmad Van Denferr pendekatan terhadap Al-qur’an itu dapat dilakukan dengan tiga
tahapan, yaitu:
Pertama: Menerima
Al-qur’an lewat memabaca dan mendengarnya.
Kedua: Memahami
pesan-pesan yang dikandung Al-qur’an dengan cara menghayati, dan kemudian
mengkaji makna yang dikandungnya.
Ketiga: Menerapkan
pesan-pesan yang dibawa Al-qur’an lewat pelaksanaan, baik dalam kehidupan
pribadi ataupun kehihidupan masyarakat yang kita jalani.(muhammad Roihan Daulay)
1
1 2.
Definisi Kimia
Kimia
dari bahasa Arab kimiya yang artinya perubahan benda/zat atau bahasa yunani
khemeia adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Unsur kimia adalah
sebuah zat yang hanya mengandung satu jenis atom. Variasi yang luar biasa yang
mengelilingi jagat raya tersusun atas substansi-substansi yang bisa juga
disebut dengan unsur. Singkatnya unsur adalah suatu bahan murni yang terdiri
dari proton, neutron, dan elektron sebagai pembentuk unsur.
1 3.
Pendidikan Kimia
Dalam Al-Qur’an
Kimia
dan Al-qur’an memang pada dasarnya telah memiliki hubungan yaang erat dan
saling melengkapi. Pendidikan kimia membutuhkan Al-qur’an sebagai rujukan
materinyanya. Dan Al-qur’an dengan senang hati menjadi rujukan dan penyedia
materi atau informasi bagi pendidikan kimia.
a. Ayat
dan terjemahan
Berikut beberapa ayat-ayat Al-quran terhadap ilmu kimia:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن صَلْصَٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ
مَّسْنُونٍ
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (adam) dari tanah
liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (Q.S
Al-Hijr:26)
Ayat tersebut membuktikan bahwa dalam proses pembuatan manusia
sendiri tercipta dari tanah liat kemungkinan melalui sebuah proses kimia
interaktif antara berbagai unsur dalam tanah yang menurut hukum Allah SWT.,
melalui proses perubahan dan kombinasi tertentu.
ثُمَّ
ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ وَهِىَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ٱئْتِيَا
طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَآ أَتَيْنَا طَآئِعِينَ
“Kemudian dia
menuju pada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia
berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “kami datang dengan suka
hati”. (Q.S Al-Fushshilat:11)
Ayat tersebut menjelaskan tentang penciptaan
langit yang berawal dari asap-asap dan air menjadi sumber kehidupan manusia di
bumi. Asap yang dimaksud dalam surat Al-Fushsilat bukan asap yang berasal dari
api tetapi asap yang bersumber dari air. Sebagaimana yang kita tahu bahwa asap
bersumber dari api tapi asap yang bersumber dari air adalah asap yang
mempunyai komposisi oksigen (O2) dan hidrogen (H20).
لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن
تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِى فَلَكٍ
يَسْبَحُونَ
“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak
mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (Q.S.
Yaasin:40)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatunya sudah diatur oleh
Allah SWT. Hal ini juga sama seperti sebuah atom dan pergerakannya yang sama dengan pergerakan galaksi kita.
Seperti yang kita ketahui elektron yang terus berputar mengelilingi inti atom
karena muatan listriknya. Semua elektron mempunyai muatan negatif (-) dan semua
neutron mempunyai muatan positif (+). Muatan positif (+) dari inti atom menarik
elektron kepadanya. Karena hal ini elektron tidak meninggalkan inti, meskipun
ada gaya sentrifugal yang menarik elektron menjauhi inti yang terjadi akibat
kecepatan elektron.
a.
Analisis
Mufradat (Bahasa dan Sastra)
1.
Mufradat
Q.S Al-Hijr ayat 26
Dan sesungguhnya
|
وَلَقَدْ
|
Kami telah menciptakan
|
خَلَقْنَا
|
Manusia
|
ٱلْإِنسَٰنَ
|
Dari
|
مِن
|
Tanah liat kering
|
صَلْصَٰلٍ
|
Lumpur hitam
|
حَمَإٍ
|
Berbentuk
|
مَّسْنُونٍ
|
2.
Mufradat
Q.S Al-Fushshilat ayat 11
Kemudian
|
ثُمَّ
|
Menuju
|
ٱسْتَوَىٰٓ
|
Kepada
|
إِلَى
|
Langit
|
ٱلسَّمَآءِ
|
Dan
|
وَ
|
Dia/itu
|
هِىَ
|
Asap
|
دُخَانٌ
|
Berkata
|
فَقَالَ
|
Kepadanya
|
لَهَا
|
Dan bumi
|
وَلِلْأَرْضِ
|
Kamu berdua
|
ٱئْتِيَا
|
Ketaatan
|
طَوْعًا
|
Atau
|
أَوْ
|
Keterpaksaan
|
كَرْهًا
|
Mengatakan
|
قَالَتَآ
|
Mendatangi
|
أَتَيْنَا
|
Dengan suka hati
|
طَآئِعِينَ
|
3.
Q.S
Yaasin Ayat 40
Tidak
|
ل
|
Matahari
|
ٱلشَّمْسُ
|
Patut
|
يَنۢبَغِى
|
Baginya
|
لَهَآ
|
Bahwa
|
أَن
|
Mengejar
|
تُدْرِكَ
|
Bulan
|
ٱلْقَمَرَ
|
Dan tidak
|
وَلَا
|
Malam
|
ٱلَّيْلُ
|
Siang
|
ٱلنَّهَارِ
|
Dan semuanya
|
ۚ وَكُلٌّ
|
Garis edar
|
فَلَكٍ
|
(Mereka) beredar
|
يَسْبَحُونَ
|
b. Hadits
Terkait
و حَدَّثَنَا شَيْبَانُ
بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ
هِلَالٍ قَال
قَالَ أَبُو رِفَاعَةَ انْتَهَيْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَخْطُبُ قَالَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَجُلٌ غَرِيبٌ جَاءَ يَسْأَلُ عَنْ دِينِهِ لَا يَدْرِي مَا دِينُهُ قَالَ فَأَقْبَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَرَكَ خُطْبَتَهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَيَّ فَأُتِيَ بِكُرْسِيٍّ حَسِبْتُ قَوَائِمَهُ حَدِيدًا قَالَ فَقَعَدَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعَلَ يُعَلِّمُنِي مِمَّا عَلَّمَهُ اللَّهُ ثُمَّ أَتَى خُطْبَتَهُ فَأَتَمَّ آخِرَهَا
قَالَ أَبُو رِفَاعَةَ انْتَهَيْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَخْطُبُ قَالَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَجُلٌ غَرِيبٌ جَاءَ يَسْأَلُ عَنْ دِينِهِ لَا يَدْرِي مَا دِينُهُ قَالَ فَأَقْبَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَرَكَ خُطْبَتَهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَيَّ فَأُتِيَ بِكُرْسِيٍّ حَسِبْتُ قَوَائِمَهُ حَدِيدًا قَالَ فَقَعَدَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعَلَ يُعَلِّمُنِي مِمَّا عَلَّمَهُ اللَّهُ ثُمَّ أَتَى خُطْبَتَهُ فَأَتَمَّ آخِرَهَا
Terjemah:
Dan telah
menceritakan kepada kami (Syaiban bin Farukh) telah menceritakan kepada kami
(Sulaiman bin Al-Mughirah) telah menceritaka kepada kami (Humaid bi Hilal) ia
berkata, “aku tiba ditempat Rasulullah SAW., saat beliau sedang berkhutbah,
lalu aku berkata kepada beliau, “ Wahai Rasulullah, ada orang asing yang
sengaja datang kepada anda untuk bertanya tentang agama, ia tidak tahu apa
agamanya” maka Rasulullah SAW., pun mendatangiku dan memutuskan khutbahnya.
Ketika beliau sampai didekatku, diberikanlah sebuah kursi, aku memperkirakan
kaki-kakinya terbuat dari besi, untuk beliau duduki. Selanjutnya Rasulullah
SAW., duduk dikursi tersebut dan mengajarkan kepadaku perihal agama yang telah
diajarkan Allah SWT., kepada beliau. Setelah itu, beliau meneruskan khutbahnya
sampai selesai.”
c.
Pendapat
ulama/ahli
Will
Durant dalam The Story Of Civilization IV The Age Of Faith juga mengakui bahwa
para kimiawan dizaman kekhalifahanlah yang meletakkan fondasi ilmu kimia
modern. Menurut Durant, kimia merupakan ilmu yang hampir seluruhnya diciptakan
oleh peradaban Islam. “Dalam bidang ini (kimia) peradaban Yunani (seperti kita
ketahui) hanya sebatas melahirkan hipotesis yang sama-samar.” Ungkapnya.
d.
Pesan-pesan
pendidikan
1.
Penciptaan
bumi dalam waktu yang singkat, supaya manusia dapat menggunakan akal pikiran
yang waras bahwa begitu besarnya kekuasaan Allah SWT., terhadap bumi ini.
2.
Allah
SWT., tidak hanya menyediakan tempat untuk berlangsungnya hidup namun juga
telah disediakan makanan untuk segala makhluk hidup yang bernyawa untuk
bertahan hidup.
KESIMPULAN
Sains, kimia, dan Al-quran adalah komponen yang saling melengkapi.
Disaat kimia membutuhkan materi untuk penjelasan, maka Al-quran telah ada
sebelim tersingkap atau ditemukannya ilmu pengetahuan kimia. Apapun yang ada
dalam pembahasan kimia, maka Al-quran telah lama memilikinya. Kimia dan
Al-quran seharusnya berjalan beriringan, berdampingan, dan saling melengkapi.
Kimia membahas tentang awal mula lahirnya manusia, maka begitu pula dengan
Al-quran. Al-quran membahas tentang penciptaan langit dan bumi, sedangkan kimia
membahas tentang zat dan partikel didalamnya. Maka dari kimia dan Al-quran
tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwinata, Rian Agus, and Rusdi dkk Efendi. “Rancang Bangun
Aplikasi Tabel Periodik Unsur Dan Perumusan Senyawa Kimia Dari Unsur Kimia
Dasar Berbasis Android.” Rekursif, vol. 4 No. 2, 2016, p. 177.
muhammad Roihan Daulay. “STUDI
PENDEKATAN ALQURAN Oleh: Muhammad Roihan Daulay.” Jurnal Thariqah Ilmiah,
vol. 01, no. 01, 2014, pp. 31–45.
Komentar
Posting Komentar